Ramadhan merupakan bulan yang mulia, bulan di mana amal sholeh dilipatgandankan, pintu syurga dibukakan, dan pintu neraka ditutupkan. Begitupula syetan-syetan yang konon katanya telah dikekang sejak awal masuknya bulan yang mulia ini agar tidak lagi menghasut manusia untuk berbuat keburukan dan kerusakan. Semua itu merupakan bukti dari keagungan bulan ramadhan itu sendiri. Diriwatkan bahwasanya rasulallah bersabda :
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Apabila telah datang bulan ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci, dan syetan-syetan dikerangkeng
Namun anehnya, terkadang kita masih menemukan aneka-aneka kemaksiatan diperbuat di mana-mana, atau mungkin bahkan kita sendirilah yang melakukan perbuatan tersebut, semoga Allah memudahkan kita untuk menghindari perbuatan yang buruk itu.
Lalu bagaimana dengan hadits tentang dikerangkengnya syetan tersebut ? apakah hadits terbut salah ? atau kita yang salah faham memaknainya ?
Imam nawawi dalam syarah muslimnya menjelaskan bahwa hadits ini dimungkinkan dimaknai dengan dua pemaknaan, yakni makna secara hakiki dan majazi.
Dalam pemaknaannya secara hakiki maka dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dan dikerangkengnya syetan-syetan merupakan tanda dari telah masuknya bulan ramadhan, dan agungnya bulan tersebut. Sementara dikerangkengnya syetan-syetan ialah bertujuan untuk mencegahnya dari mencelakai dan menimbulkan keributan di antara orang-orang mukmin
Sementara dalam pemaknaannya secara majaz ialah hadits tersebut menunjukkan banyaknya pahala dan dibukanya pintu pengampunan selebar-lebarnya pada bulan ramadhan dan begitupula dibatasinya syetan dalam menggoda dan mencelakai manusia dan inilah yang diibaratkan oleh nabi sebagai dikekangnya syetan. Oleh karenanya, syetan dikekang untuk melakukan beberapa hal namun tidak dalam beberapa hal yang lain, dikekang untuk menggoda dan mencelakai beberapa orang namun tidak pada beberapa orang yang lainnya[1]
Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang diselamatkan oleh Allah dari tipu daya syetan yang terkutuk
Wallahu a’lam bisshowab
Oleh: Sadid Nidlom
[1] An-Nawawi, Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al-Hajjaj, vol. 7
(Beirut: Dar Ihya’ At-Turats, 1392H), 187
Posting Komentar untuk "Syetan di Bulan Ramadhan"